Tentang Kami

BERITA HOT

RUBRIKASI

Dari Rapat Fiktif Penghuni Hingga Korupsi Karyawan, Borok Pengelola Apartemen Cervino Terkuak

Terungkap agenda rapat fiktif penghuni sampai dengan rangkaian korupsi uang pengelolaan oleh petugas berwenang dan diamini oleh pimpinan PT. Pakkodian
Jakarta, RN - Kericuhan yang terjadi akibat pemecatan sepihak manajemen Apartemen Cervino Village terhadap salah satu karyawannya seakan memunculkan beberapa polemik baru. Mulai dari terungkapnya agenda rapat fiktif penghuni sampai dengan rangkaian korupsi uang pengelolaan oleh petugas berwenang dan diamini oleh pimpinan PT. Pakkodian.

Hal ini diungkapkan oleh pria berinisial M, kolega dekat dari salah satu karyawan PT. Pakkodian. Ditemui Jaringan Media Radio Nasional (JMRN) di bilangan Jakarta Pusat, Sabtu (9/11), M mengaku ia menyaksikan sendiri gelaran Rapat Umum Anggota (RUA) untuk pembentukan Perhimpunan Pemilik/Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS).

"Waktu itu saya diajak sih sama kawan saya untuk datang ke acara itu," kata M.

BACA JUGA:


Forum itu, lanjut M, sengaja dibuat oleh PT. Pakkodian agar pengelolaan tetap jatuh ke tangan anak perusahaan dari PT. Gema Lintas Benua itu. 

Parahnya, gelaran rapat itu menurut M hanya sekedar formalitas saja, sebab agenda rapat yang digelar kebanyakan diisi dengan kegiatan mabuk-mabukan dan diiringi musik dangdut. 

"Tu acara bener-bener norak deh, mana ada satu orang dari tim Lawyer besutan Legal Head mabok teriak-teriak lagi, malu-maluin," katanya menggambarkan situasi rapat yang dimaksudnya itu.

Tidak hanya sampai disitu, acara rapat fiktif pembentukan P3SRS itu juga kedatangan tamu wanita-wanita cantik nan sexy. 

"Kayaknya yang bawa sih salah seorang Lawyer yang direkrut sama si bos legal deh," kata M kembali berkisah.

Persoalan uang pengelolaan yang diurus oleh PT. Pakkodian pun tak lepas dari tudingan. Karyawan PT. Pakkodian tampaknya sudah muak dengan permainan yang selama ini mereka lihat sendiri. Dan satu persatu, indikasi adanya penyelewengan dana di tubuh manajemen cervino mulai terkuak. 

Bermula dari cerita S kepada P, yang tak terima dituding oleh Z telah membongkar laci administrasi mengambil uang untuk membeli penganan "gorengan". 

Tudingan Z yang tidak bertanggung jawab itu, sungguh membuat S berang. Ia pun mengancam akan memberikan Z pelajaran bila Z berani datang kembali ke Cervino. 

"Awas aja kalo berani datang," ujar S kesal.

Iv yang saat ini buron pun pernah bercerita kepada P bahwa sebenarnya yang justru menghambur-hamburkan uang pengelolaan adalah Id. Id dikabarkan merupakan orang kepercayaan T (Direktur) PT. Pakkodian. 

Id yang hidupnya bergelimangan harta serta memiliki banyak aset di kampungnya itu, kata P memang terkesan sangat dipercaya oleh T. 
Bagaimana tidak, persepsi itu muncul dikalangan karyawan karena meski  tidak pernah membuat laporan keuangan secara resmi, namun kinerja Id tidak pernah salah di mata T. 

"Hal itu karena Id tidak ada buktinya dia korupsi," kata T melindungi Id sebagaimana ditirukan Iv kepada P.

Sementara Iv sendiri kata P, disinyalir telah banyak juga "makan" uang pengelolaan. Betapa tidak, P mengaku Id pernah bercerita kepadanya bahwa Iv selalu terlambat dalam membuat pelaporan keuangan. Bahkan perhitungan estimasi yang disusun oleh administrasi umum selalu melenceng dari uang setoran Iv kepada Id. 

"Kadang Iv bikin kesel deh," kata Id ditirukan P. 

Tudingan Id yang dilindungi oleh T bukan tanpa alasan. Kata P, setiap kali T ingin membayar kartu kredit, membeli minuman keras, serta pergi ke klub malam (KTV), uang yang dipakai itu bersumber dari Id. 

"Biasanya sore udah disiapin," kata P mengungkapkan.

Selain Id, karyawan yang juga dilindungi oleh T adalah Z yang selalu berpindah-pindah jabatan. Z yang berambisi menjadi Direktur itu pernah menduduki jabatan antara lain Manager Marketing, Building Manager, HRD Manager dan terakhir Supervisor Cleaning service. 

Tudingan perlindungan itu bukan tanpa alasan. Bagaimana tidak, Z yang justru sebagai pelaku pembongkaran laci administrasi untuk mengambil uang tersebut malah terlepas dari tudingan T ketika evaluasi. 

"Bahkan Y yang jadi korban dirumahkan sama G," kata Y.

Begitulah sekelumit cerita dari mulut ke mulut yang berkembang terkait kericuhan di manajemen Apartemen Cervino. Bahkan para penghuni pun kini mulai mempersiapkan diri untuk menanyakan sikap proffesional perusahaan pengelola apartemen tersebut, seperti ditegaskan salah satu pemilik unit apartemen berinisial ID.

"Nanti dulu ya mas, Saya mau koordinasi dulu dengan teman-teman penghuni lainnya. Kok mengelola apartemen mereka tidak sesuai aturan perundang-undangan begini ya. Segera akan kita labrak," kata ID ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon pribadinya.

REDAKSI : ***

EDITOR : ANDRI ARIANTO


Bagikan

Radio Nasional

Komentar Anda