Batam, JMRN - Universitas Riau Kepulauan yang dikenal UNRIKA mewisuda sebanyak 236 mahasiswa. Ini menambah alumni Unrika, dan menyebar tidak hanya di Kepulauan Riau, tapi juga ke seluruh seantero Nusantara. Ada yang melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, ada pula yang langsung terserap di beberapa perusahaan yang ada di Kepri sebagai karyawan sesuai keahlian masing-masing.
Adalah Dr.H.Amarullah Nasution,S.E.,MBA yang memikirkan bagaimana menyumbang untuk Negara, maka berdiri sebuah perguruan tinggi yang kini dikenal UNRIKA. Universitas dibawah Bendera Yayasan ini didirikan sejak 12 Desember 1992. Terus berkembang yang kini terdiri dari lima fakultas yakni Fakultas Ekonomi, FFKIP, Fakultas Teknik, Fakultas Hukum dan Fakultas Hukum. Satu-satunya universitas di Kepri dengan biaya terjangkau telah dikenal masyarakat luas. Didukung oleh tenaga pengajar dengan kualifikasi yang memadai juga merupakan prasyarat bagi terselenggaranya prose transfer of knowledge, transfer of skill , dan transfer of values.
Untuk lebih meningkatkan kompetensi dosen, pihak Yayasan terus mendorong para dosen untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, misalnya dari S2 (Magister) ke jenjang Doktoral. (S3), dengan memberi bea siswa. Tujuannya tak lain agar dosen/tenaga pengajar memiliki kompetensi, sebab mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa harus mampu berkompetisi setelah menamatkan kuliah mereka.
Pemikiran Dr.Amrullah Nasution,S.H.,MPA sebagai pendiri Yasayan Universitas Riau Kepulauan (UNRIKA) tak lepas dari memikirkan bagaimana generasi muda yang tinggal atau berdomisili di pulau-pulau dapat melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang lebih tinggi setelah menamatkan pendidikan mereka di tingkat sekolah menengah atas (SMA) sederajat. Selain itu menampung pres-graduate dari SMA yang tidak sempat melanjutkan pendidikan di kampong mereka karena bekerja di Batam.
Wisuda Sarjana Tahun Akademik 2017/2018, yang merupakan wisuda ke XXV (dua puluh lima) dijelaskan bahwa UNRIKA telah menamatkan sebanyak 7.248 alumni dari masing-masing program studi, dan sebagian besar terserap di dunia kerja. Tahun 2018, tepatnya 12 Mei 2018 Unrika mewisuda sebanyak 236 alumni dengan rincian sebagai berikut : Prodi Ilmu Hukum sebanyak 38 alumni, Ilmu Pemerintahan 28 alumni, Teknik industri 5 alumni, Teknik Elektro 3 Alumni, Teknis Mesin 2 alumni, Teknik Arsitektur 2 alumni, Prodi Manajemen sebanyak 80 alumni, Akuntansi 69 alumni,Pendidikan Matematike 7 alumni, dan Bahasa Inggris 2 alumni.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan, Keharusan perguruan tinggi melaksanakan riset serta inovasi semakin penting dalam situasi sosial yang penuh disrupsi di era sekarang ini, terutama dengan dorongan Revolusi Industri 4.0. Di dalam bukunya, The Fourth Industrial Revolution, Klaus Schwab menerangkan tentang arus revolusi yang menggabungkan teknologi fisik, digital dan biologis yang berdampak pada semua disiplin ilmu. Internet of things, genetic editing, artificial intelligent, big data mining, mobil swakendara, superkomputer, adalah bentuk-bentuk teknologi yang merevolusi cara kita menjalani kehidupan.
Revolusi ini, di satu sisi telah mengubah ciri dan cara lama dalam banyak aspek kehidupan, di antaranya dalam bidang pekerjaan dan atau profesi yang akan dimasuki oleh para lulusan dari perguruan tinggi. Di sisi lain, revolusi ini menjadi tantangan yang harus dijawab oleh pendidikan tinggi. Pelaksanaan pembelajaran, termasuk di dalamnya riset-riset yang dilakukan insan perguruan tinggi harus bisa menjawab kondisi disruptif ini. Jika tidak, maka proses pendidikan tinggi kita tidak dapat menyentuh kenyataan sosial yang sebenarnya. Surat Edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 17445/MPK.A/TU/2018, tema peringatan Hardiknas tahun 2018 adalah ”Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan”. Universitas Riau Kepulauan harus memenuhi apa yang disebut dorongan Revolusi Industri 4.0
Kini Universitas Riau Kepulauan secara institusi mendapat kepercayaan dari Pemerintah Cq. Kementerian Riset dan Teknologi –Dikti yang memberi kategori akreditasi B, sedangkan untuk 14 program studi ( prodi ) hanya bimbingan konseling, Teknik Elektro, Teknik Mesin, dan Teknik Arsitektur akreditas C, sedang untuk prodi Manajen, Akuntansi, Teknik Sipil, Teknik Industri, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Matematika, Pendidikan Biologi, Pendidikan Sejarah, Ilmu Hukum, dan Ilmu Pemerintahan Akreditasi B.
Itulah bukti bahwa UNRIKA memiliki andil besar dalam mencerdaskan anak bangsa. Berkat kegigihan Pendiri Yayasan Perguruan Tinggi Universitas Riau Kepulauan Batam ditopang tenaga pengajar yang memiliki kompetensi, mampu membawa perguruan tinggi bersaing dengan perguruan tinggi lainnya.
BRAVO UNRIKA- KARENA UNRIKA KAMI ADA
ANDRI ARIANTO
EDITOR : RUMBADI DALLE
Adalah Dr.H.Amarullah Nasution,S.E.,MBA yang memikirkan bagaimana menyumbang untuk Negara, maka berdiri sebuah perguruan tinggi yang kini dikenal UNRIKA. Universitas dibawah Bendera Yayasan ini didirikan sejak 12 Desember 1992. Terus berkembang yang kini terdiri dari lima fakultas yakni Fakultas Ekonomi, FFKIP, Fakultas Teknik, Fakultas Hukum dan Fakultas Hukum. Satu-satunya universitas di Kepri dengan biaya terjangkau telah dikenal masyarakat luas. Didukung oleh tenaga pengajar dengan kualifikasi yang memadai juga merupakan prasyarat bagi terselenggaranya prose transfer of knowledge, transfer of skill , dan transfer of values.
Untuk lebih meningkatkan kompetensi dosen, pihak Yayasan terus mendorong para dosen untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, misalnya dari S2 (Magister) ke jenjang Doktoral. (S3), dengan memberi bea siswa. Tujuannya tak lain agar dosen/tenaga pengajar memiliki kompetensi, sebab mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa harus mampu berkompetisi setelah menamatkan kuliah mereka.
Pemikiran Dr.Amrullah Nasution,S.H.,MPA sebagai pendiri Yasayan Universitas Riau Kepulauan (UNRIKA) tak lepas dari memikirkan bagaimana generasi muda yang tinggal atau berdomisili di pulau-pulau dapat melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang lebih tinggi setelah menamatkan pendidikan mereka di tingkat sekolah menengah atas (SMA) sederajat. Selain itu menampung pres-graduate dari SMA yang tidak sempat melanjutkan pendidikan di kampong mereka karena bekerja di Batam.
Wisuda Sarjana Tahun Akademik 2017/2018, yang merupakan wisuda ke XXV (dua puluh lima) dijelaskan bahwa UNRIKA telah menamatkan sebanyak 7.248 alumni dari masing-masing program studi, dan sebagian besar terserap di dunia kerja. Tahun 2018, tepatnya 12 Mei 2018 Unrika mewisuda sebanyak 236 alumni dengan rincian sebagai berikut : Prodi Ilmu Hukum sebanyak 38 alumni, Ilmu Pemerintahan 28 alumni, Teknik industri 5 alumni, Teknik Elektro 3 Alumni, Teknis Mesin 2 alumni, Teknik Arsitektur 2 alumni, Prodi Manajemen sebanyak 80 alumni, Akuntansi 69 alumni,Pendidikan Matematike 7 alumni, dan Bahasa Inggris 2 alumni.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan, Keharusan perguruan tinggi melaksanakan riset serta inovasi semakin penting dalam situasi sosial yang penuh disrupsi di era sekarang ini, terutama dengan dorongan Revolusi Industri 4.0. Di dalam bukunya, The Fourth Industrial Revolution, Klaus Schwab menerangkan tentang arus revolusi yang menggabungkan teknologi fisik, digital dan biologis yang berdampak pada semua disiplin ilmu. Internet of things, genetic editing, artificial intelligent, big data mining, mobil swakendara, superkomputer, adalah bentuk-bentuk teknologi yang merevolusi cara kita menjalani kehidupan.
Revolusi ini, di satu sisi telah mengubah ciri dan cara lama dalam banyak aspek kehidupan, di antaranya dalam bidang pekerjaan dan atau profesi yang akan dimasuki oleh para lulusan dari perguruan tinggi. Di sisi lain, revolusi ini menjadi tantangan yang harus dijawab oleh pendidikan tinggi. Pelaksanaan pembelajaran, termasuk di dalamnya riset-riset yang dilakukan insan perguruan tinggi harus bisa menjawab kondisi disruptif ini. Jika tidak, maka proses pendidikan tinggi kita tidak dapat menyentuh kenyataan sosial yang sebenarnya. Surat Edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 17445/MPK.A/TU/2018, tema peringatan Hardiknas tahun 2018 adalah ”Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan”. Universitas Riau Kepulauan harus memenuhi apa yang disebut dorongan Revolusi Industri 4.0
Kini Universitas Riau Kepulauan secara institusi mendapat kepercayaan dari Pemerintah Cq. Kementerian Riset dan Teknologi –Dikti yang memberi kategori akreditasi B, sedangkan untuk 14 program studi ( prodi ) hanya bimbingan konseling, Teknik Elektro, Teknik Mesin, dan Teknik Arsitektur akreditas C, sedang untuk prodi Manajen, Akuntansi, Teknik Sipil, Teknik Industri, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Matematika, Pendidikan Biologi, Pendidikan Sejarah, Ilmu Hukum, dan Ilmu Pemerintahan Akreditasi B.
Itulah bukti bahwa UNRIKA memiliki andil besar dalam mencerdaskan anak bangsa. Berkat kegigihan Pendiri Yayasan Perguruan Tinggi Universitas Riau Kepulauan Batam ditopang tenaga pengajar yang memiliki kompetensi, mampu membawa perguruan tinggi bersaing dengan perguruan tinggi lainnya.
BRAVO UNRIKA- KARENA UNRIKA KAMI ADA
ANDRI ARIANTO
EDITOR : RUMBADI DALLE
Komentar Anda
0 comments:
Terima kasih atas kunjungan Saudara ke laman berita Jaringan Media Radio Nasinal