Riyadh, RN - Media pemerintah Arab Saudi mengatakan militer negara itu telah mencegat sebuah misil balistik yang ditembakkan dari Yaman dan ditujukan terhadap Bandara Internasional Raja Khalid di Riyadh.
Laskar Houthi yang didukung Iran di Yaman telah mengaku bertanggung jawab atas misil tersebut, yang dicegat oleh senjata Saudi hari Sabtu.
Pihak berwenang Saudi mengatakan misil tersebut tidak menimbulkan korban atau kerusakan besar. Houthi mengatakan mereka menyasar bandara itu.
Gedung Putih mengatakan Presiden Donald Trump berbicara kepada Raja Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud mengenai misil yang dicegat itu.
Trump, yang menuduh Iran atas serangan misil terhadap Riyadh itu, mengatakan kepada para wartawan dalam pesawat kepresidenan Air Force One hari Minggu ketika terbang ke Jepang, “satu tembakan yang mengenai Iran, menurut saya, di Arab Saudi. Dan senjata buatan kita menjatuhkannya,” yang dimaksudnya adalah senjata anti-misil Patriot yang dibeli oleh Arab Saudi dari Amerika. “Begitulah baiknya buatan kita. Tidak ada negara lain yang dapat membuat apa yang kita buat dan sekarang kita menjualnya ke seluruh dunia.”
Arab Saudi sedang memimpin misi di Yaman untuk menumpas pasukan Houthi, tetapi kekerasan sudah mulai meluap ke luar perbatasan.
Bulan Juli, Saudi menembak jatuh misil balistik dari Yaman dekat Mekah, sebulan sebelum kaum Muslim memulai ibadah haji tahunan ke kota itu.
Komentar Anda